Monday, November 5, 2012

Monday, November 05, 2012 Posted by Sharing Knoladge 73 No comments

HE & SHE Says: Saat Tepat Lepas Keperawanan

0 Yemima Lintang KhastitiYEMIMA LINTANG KHASTITI Posted on 19 October 2012
Kita semua tahu bagaimana ajaran agama maupun moral memandang dan menyikapi keperawanan, tapi pilihan untuk menjaganya hingga terikat dalam status pernikahan, bisa ya atau tidak dilakukan. Ini kata beberapa orang tentang momen tepat bagi mereka untuk melepas harta paling berharga itu.

HE SAYS:
“Ada waktu, ada tempat, ada teman. Aku bukan tipe yang menyimpan keperjakaan for ‘the last one’. Keburu basi.”
-Rando, 27 tahun, freelancer-
“Sampai menikah nanti. Pengen merasakan sensasi malam pertama yang sebenarnya.”
-Willy, 26 tahun, logistic manager-
“Secepatnya…”
-Desta, 29 tahun, program manager-
“Kapan saja, sebelum membahagiakan istri nanti harus belajar dulu biar pintar, hehehe.”
-Anto, 28 tahun, visual artist-
“Setelah menikah, supaya tidak mengecewakan pasangan pastinya. Begitu sudah punya pengalaman, takut jadi membandingkan pasangan sekarang dengan yang sebelumnya.”
-Bima, 25 tahun, staf administrasi-
“Ketika ada kesempatan, tapi harus dengan yang tercinta. Sekaligus menguji perasaannya padaku sih, serius atau tidak.”
-Dhanar, 23 tahun, mahasiswa-
Sudah baca tuntas bermacam jawaban di atas, kan? Hasilnya memang sama sekali bukan patokan maupun saran bagaimana kita harus menyikapi keperawanan (atau keperjakaan). Toh, Komisioner Komnas Perempuan, Neng Dara Affiah, pun mengatakan, “Tidak ada jaminan, seorang yang tidak perawan berperilaku buruk. Seorang yang perawan juga bukan jaminan berperilaku tidak buruk.” Persoalan keperawanan sepenuhnya area privat dan merupakan hak asasi tiap pribadi, yang tak bisa dijadikan alasan untuk menilai seseorang.
Paling tidak, dari jawaban di atas kita bisa menilik momen seperti apa yang jadi penentu mereka bersikap total pada seseorang yang mereka cintai. Momen seperti apa yang pas buatmu, sangat mungkin berbeda lagi. Yang pasti Fimelova, ada benarnya opini Kara bahwa membutuhkan kedewasaan untuk menerima segala konsekuensi atas tiap pilihan atau keputusan… because everything has a price.

0 komentar:

Post a Comment

Masukkan komentar anda tentang blog saya