HE & SHE Says: Saat Tepat Lepas Keperawanan
Kita semua tahu bagaimana ajaran agama
maupun moral memandang dan menyikapi keperawanan, tapi pilihan untuk
menjaganya hingga terikat dalam status pernikahan, bisa ya atau tidak
dilakukan. Ini kata beberapa orang tentang momen tepat bagi mereka untuk
melepas harta paling berharga itu.
http://www.penasaran.net/?ref=tqcw7w
http://www.penasaran.net/?ref=tqcw7w

HE SAYS: www.solusipria.com/cookiesmember.php?id=meurahpasee
“Ada waktu, ada tempat, ada teman. Aku bukan tipe yang menyimpan keperjakaan for ‘the last one’. Keburu basi.”
-Rando, 27 tahun, freelancer-
“Sampai menikah nanti. Pengen merasakan sensasi malam pertama yang sebenarnya.”
-Willy, 26 tahun, logistic manager-
“Secepatnya…”
-Desta, 29 tahun, program manager-
“Kapan saja, sebelum membahagiakan istri nanti harus belajar dulu biar pintar, hehehe.”
-Anto, 28 tahun, visual artist-
“Setelah menikah, supaya tidak mengecewakan pasangan pastinya. Begitu
sudah punya pengalaman, takut jadi membandingkan pasangan sekarang
dengan yang sebelumnya.”
-Bima, 25 tahun, staf administrasi-
“Ketika ada kesempatan, tapi harus dengan yang tercinta. Sekaligus menguji perasaannya padaku sih, serius atau tidak.”-Dhanar, 23 tahun, mahasiswa-

Paling tidak, dari jawaban di atas kita bisa menilik momen seperti apa yang jadi penentu mereka bersikap total pada seseorang yang mereka cintai. Momen seperti apa yang pas buatmu, sangat mungkin berbeda lagi. Yang pasti Fimelova, ada benarnya opini Kara bahwa membutuhkan kedewasaan untuk menerima segala konsekuensi atas tiap pilihan atau keputusan… because everything has a price.
<a><href="http://www.penasaran.net/?ref=tqcw7w"> KLIK DISINI </a>
0 komentar:
Post a Comment
Masukkan komentar anda tentang blog saya