Thursday, July 10, 2014

CARA MENGHITUNG & MENENTUKAN JUMLAH ANAK TANGGA

Thursday, July 10, 2014 Posted by Sharing Knoladge 73 No comments




Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain.
Jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya:
Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen.
Tangga permanen biasanya digunakan untuk menghubungkan:
• Dua bidang horisontal pada bangunan
• Lantai bangunan yang berbeda

Tangga jenis ini terdiri dari anak-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Tangga dapat berbentuk lurus, huruf "L", huruf "U" , memutar atau merupakan dari kombinasinya. Komponen-komponen dari tangga antara lain adalah tinggi injakan (riser), lebar injakan/kedalaman (tread), bordes (landing), nosing, pegangan tangan (handrail) dan bidang pengaman (balustrade).Contoh dari penggunaan tangga ini misalnya seperti yang kita temui pada bangunan rumah tinggal atau perkantoran, "tangga monyet", dsb.
Tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi, dan digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu sehingga bisa dipindahkan / disimpan. Contoh dari tangga jenis ini misalnya tangga lipat.


Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll.Statistik yang dikompilasi oleh Dewan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar kecelakaan di rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di luar kendali mereka yang merancang dan membangun tangga.
 Namun, ada terlalu banyak kecelakaan akibat kesalahan konstruksi langsung. Tukang kayu dapat memberikan kontribusi berharga terhadap pencegahan kecelakaan jika ia berencana dan melakukan pekerjaannya dengan baik.
Teknik Keselamatan Departemen Biro Jasa Pekerja Nasional Kompensasi telah menyiapkan standar berikut sebagai saran untuk pembangun tangga untuk membantu menghilangkan beberapa penyebab yang bertanggung jawab untuk banyak kecelakaan.
1. Tangga harus bebas dari goncangan keras.
2. Dimensi bordes harus sama dengan atau lebih besar dari lebar tangga antara pegangan 
    tangan dengan dinding.
3. Semua aantride dan optride dalam setiap anak tangga harus sama.
4. Semua tangga harus dilengkapi dengan substansial dan 36 inci pegangan tangan di ketinggian dari    
    pusat dari tapak yang permanen.
5. Semua pegangan tangan harus memiliki sudut bulat dan permukaan yang halus dan bebas dari  
    serpihan.
6. Sudut tangga dengan horisontal tidak boleh lebih dari lima puluh derajat dan tidak  kurang dari
    dua puluh derajat.
7. Anak tangga tidak boleh licin, dan tanpa ada baut, sekrup, atau paku yang menonjol.

1. Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan :     material kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi profil dan difinishing dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat, lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga kayu tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan cahaya. Kayu sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus. Ukuran tebal adalah dari 3 - 4 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang papan menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Umumnya konstruksi tangga baja memakai anak tangga dari papan kayu utuh tanpa sambungan.
2. Konstruksi tangga baja, biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan dekat pantai karena pengaruh garam  akan mempercepat proses karat begitupun bila ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.

3. Konstruksi tangga beton, sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2 (dua) atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah tinggal, pertokoan.

Dalam menghitung kebutuhan ukuran dan jumlah tangga adalah menjadi hal sangat penting dalam suatu konstruksi. salah satu rumus yang sering di gunakan adalah :
2t + l = (60 - 65) cm

dimana : t = tinggi ukuran anak tangga
             l = lebar pijakan anak tangga

untuk tinggi dan lebar anak tangga akan sangat menentukan kenyamanan, sehingga orang yang naik tidak cepet lelah dan orang yang turun tidak mudah tergelincir.
  umumnya di ambil : 
  • Tinggi tanjakan = 16-20 cm, agar masih terasa mudah di daki.
  • Lebar injakan   = 26-30 cm, agar telapak kaki dapat berpijak penuh.
     Misal suatu contoh
 
1. Diketahui t = 20 cm dan l = 30 cm
    Gunakan rumus 2t + l = (2x20) + 30 = 70 cm > ( 60-65)cm terlalu curam, tidak nyaman
    untuk digunakan.

2. Diketahui t = 16 cm dan l = 30 cm
    Gunakan rumus 2t + l = (2x16) + 30 = 62 cm = ( 60-65)cm nyaman untuk digunakan.
    Kemudian menghitung junlah anak tangga. 
    Jika di gunaka tinggi 320 cm maka 320/t - 1 = 320/16 - 1 = 19 
    anak tangga berjumlah 19 anak tangga.

Ukuran lebar tangga standart :
  • Dilalui 1 orang lebar ± 80 cm 
  • Dilalui 2 orang lebar ± 120 cm 
  • Dilalui 3 orang lebar ± 160 cm
Sekian dulu mengenai materi mengenai Cara Menghitung dan Menentukan Jumlah Anak Tangga Rumah semoga ilmu ini bermanfaat untuk kita semua, aamiin.

0 komentar:

Post a Comment

Masukkan komentar anda tentang blog saya